Kamis, 21 November 2013

Image dan Display


Bermacam-macam Jenis Format Pada Gambar


   Awalnya saya mencoba untuk men-desain blog saya sendiri dengan edit-edit gambar/image yang telah dibuat. Akan tetapi ketika gambar itu saya upload dan diterapkan terhadap blog saya "kenapa background gambar-nya gak transparan?", padahal waktu proses pembuatan gambarnya background saya sengaja transparant-kan. Dan hasilnya background malah berwarna putih bukannya transparant. Dan dari situ pula saya mulai mengutak-atik tentang ekstensi gambar/image.
   Tidak lama kemudian saya mulai mengerti bahwa gambar dapat disimpan dalam banyak format, contohnya JPG, PNG, ICO, BMP, GIF, TIFF, PSD, EPS, PCX, PDF, PIC, TGA, IFF, SCT, PXR, RAW, DCS, RLE, LZW, CCIT, dll. Dan masing-masing format gambar tersebut memiliki kekurangan serta kelebihannya. Dengan demikian saya merangkum kelebihan serta kekurangan beberapa format gambar. Perhatikanlah beberapa kelebihan serta kekurangan format gambar dibawah ini:

1.JPG (Joint Photographic Group)
-Extensi : *.jpg
-Warna Maximum : 24 bit (16,7 juta warna)
-Kegunaan : Gambar Fotografis
-Keunggulan : File berukuran kecil, ideal untuk situs web dan email
-Kelemahan : Mengkompres file terlalu banyak dapat menghilangkan detail gambar
-Kesimpulan : Format yang sangat baik untuk gambar fotografi di web atau untuk mengirim email

2.PNG (Portable Network Graphic)
-Extensi : *.png
-Warna Maximum : 24 bit (16,7 juta warna)
-Kegunaan : Menampilkan object dalam halaman web/desain blog.
-Keunggulan : Latar belakang/Background transparan dengan pinggiran yang halus
-Kelemahan : Ukuran filenya besar
-Kesimpulan : Format yang dipakai untuk desain blog dengan background transparan

3.ICO (Windows Icon)
-Extensi : *.ico
-Warna Maximum : 24 bit (16,7 juta warna)
-Kegunaan : Sebagai icon pada suatu object
-Keunggulan : Latar belakang/Background transparan
-Kelemahan : Ukuran gambarnya sangat kecil (16×16, 32×32 dan 48×48)
-Kesimpulan : Format yang dipakai untuk membuat icon

4.BMP (Bitmap Image)
-Extensi : *.bmp
-Warna Maximum : 24 bit (16,7 juta warna)
-Kegunaan : Icon dan wallpaper windows
-Keunggulan : Kualitas gambar tetap
-Kelemahan : Ukuran filenya sangat besar
-Kesimpulan : Format yang dipakai untuk wallpaper windows desktop

5.GIF (Graphic Interchange Format)
-Extensi : *.gif
-Warna Maximum : 8 bit (256 warna)
-Kegunaan : Web graphics dan animasi
-Keunggulan : File berukuran kecil, transparans, animasi
-Kelemahan : Tidak cocok untuk fotografis
-Kesimpulan : Graphic Web dengan area warna flat/datar

6.TIFF (Tagged Image Format File)
-Extensi : *.tiff
-Warna Maximum : 24 bit (16,7 juta warna)
-Kegunaan : Desktop publishing/cetak dan fotografi
-Keunggulan : Dapat dikompresi dengan kualitas gambar tetap
-Kelemahan : Ukuran file besar, masalah kompabilitas
-Kesimpulan : Format untuk gambar yang lebih mengutamakan kualitas, ukuran besar tidak masalah.

Catatan:
Data format gambar/image diatas belum disajikan secara menyeluruh karena informasi yang saya dapatkan dari berbagai website dan blog juga kurang lengka. Dan mungkin postingan saya tentang ekstensi gambar/image akan berguna bagi mahasiswa atau siapa saja yang mendapatkan tugas tentang format image.


Display resolusi

Display resolusi sebuah televisi digital atau Display perangkat adalah jumlah yang berbeda pixel pada setiap dimensi yang dapat ditampilkan. Ini bisa menjadi istilah yang ambigu terutama karena resolusi yang ditampilkan dikendalikan oleh semua faktor yang berbeda dalam cathode ray tube (CRT), daftar panel atau tampilan proyeksi menggunakan gambar elemen tetap susunan (pixel).
Hal ini biasanya dinyatakan sebagai width × height, dengan satuan di pixel: misalnya, "1024×768" berarti lebarnya adalah 1024 pixel dan tingginya 768 pixel. Contoh ini biasanya akan diucapkan sebagai "seribu dua puluh empat dari tujuh ratus enam puluh delapan" atau "satu nol dua empat dari tujuh enam delapan".
Salah satu penggunaan istilah “Display resolusi” berlaku untuk susunan yang menampilkan pixel tetap seperti plasma display panel (PDP), liquid crystal display (LCD), digital light processing (DLP) proyektor, atau teknologi serupa, dan hanya jumlah fisik kolom dan baris dari pixel yang menciptakan tampilan (misal, 1920×1080). Sebagai konsekuensi dari memiliki tampilan grid tetap, untuk multi-format input video, semua display membutuhkan "mesin skala" (sebuah prosesor video digital yang meliputi susunan memori) untuk menyesuaikan format gambar yang masuk ke display.
Perhatikan bahwa penggunaan kata resolusi disini adalah sebuah ironi, meskipun umum. istilah “Display resolusi” umumnya digunakan untuk menyebut dimensi pixel, jumlah pixel dalam masing-masing dimensi (misal, 1920×1080), yang tidak meberitahukan apapun tentang resolusi layar pada gambar yang sebenarnya terbentuk: Resolusi yang benar mengacu pada kepadatan pixel, jumlah piksel per satuan jarak atau luas area, bukan jumlah dalam pixels.
Dalam pengukuran digital, resolusi layar akan diberikan dalam pixel per inci. Dalam pengukuran analog, jika layar 10 inci lebih tinggi, maka resolusi horizontal diukur melintasi lebar 10 inci persegi. Hal ini biasanya dinyatakan sebagai "resolusi garis horisontal, per tinggi gambar;"[rujukan?] misalnya, analog NTSC TV biasanya dapat menampilkan 486 garis "per tinggi gambar" resolusi horisontal, yang setara dengan 648 garis total informasi gambar yang sebenarnya dari tepi kiri sampai ke tepi kanan. Yang akan memberikan NTSC TV resolusi layar 648 × 486 di garis aktual / informasi gambar, tetapi "per tinggi gambar" resolusi display 640 × 480.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar